Juni 28, 2025

Norsan Gowes Bersama Ulama, Menanam Harapan di Tanah Kubu Raya

WhatsApp Image 2025-06-18 at 16.34.02

KILASKALBAR – Udara pagi di Kubu Raya, Jumat 11 April 2025, terasa lebih segar dari biasanya. Di sepanjang Jalan Arteri Supadio, suara derik sepeda bercampur dengan tawa, sapaan hangat warga, dan semangat kebersamaan yang mengalir kuat. Bukan sekadar berolahraga, pagi itu menjadi saksi hadirnya tokoh-tokoh penting yang membawa pesan besar: menjaga bumi adalah bentuk ibadah dan tanggung jawab bersama.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, didampingi Bupati Kubu Raya, Sujiwo, mengayuh sepeda bersama ulama kharismatik yang sangat dihormati di Indonesia, Abuya Al Habib Zein bin Hasan Baharun. Mereka tidak sendiri. Ratusan peserta, dari pejabat, santri, hingga masyarakat umum, turut bergabung dalam kegiatan yang memadukan kebugaran jasmani, spiritualitas, dan kepedulian lingkungan itu.

Pagi itu bukan sekadar ajang gowes. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ruang pertemuan antara pemerintah dan masyarakat dalam semangat cinta lingkungan. Rombongan melintasi jalur strategis di Kubu Raya, disambut hangat warga yang berjejer di tepi jalan—sebuah potret kedekatan yang jarang terlihat dalam rutinitas birokrasi.

Setelah bersepeda, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon di kawasan Jalan Arteri Supadio. Di atas tanah yang telah disiapkan, tangan-tangan yang biasanya sibuk mengatur pemerintahan, kini menggenggam bibit pohon dan menanamnya ke dalam bumi. Momen ini terasa sakral, apalagi ketika Abuya Al Habib Zein membacakan doa dengan suara yang menenangkan. “Menjaga dan merawat alam adalah bagian dari amanah Allah kepada manusia,” ucapnya, seraya menanam pohon dengan penuh khidmat. “Dengan menanam pohon, kita tidak hanya memperindah bumi, tapi juga menanam kebaikan untuk generasi mendatang.”

Abuya Zein bin Hasan Baharun bukan tokoh sembarangan. Ia adalah putra dari pendiri Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah, Almarhum Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun—sosok yang dihormati dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Kehadirannya memberi dimensi spiritual dalam aksi lingkungan ini. Tak heran jika suasana pagi itu bukan hanya semarak, tapi juga sarat makna.

Gubernur Ria Norsan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan tokoh agama dalam menumbuhkan kesadaran kolektif terhadap lingkungan. “Kami ingin menanamkan semangat peduli lingkungan kepada semua kalangan, dari pemerintah hingga masyarakat,” ujarnya.

Senada, Bupati Sujiwo menyebut momen ini sebagai langkah kecil menuju cita-cita besar: membangun Kubu Raya yang hijau, sehat, dan berkelanjutan. “Ini bukan kegiatan simbolis. Ini pengingat bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita semua,” katanya dengan mata berbinar.

Tak hanya menanam pohon, hari itu juga menanam harapan—harapan akan masa depan yang lebih hijau, masyarakat yang lebih sadar, dan bumi yang lebih terjaga. Di akhir kegiatan, doa bersama dilantunkan. Tangis haru beberapa peserta terlihat ketika tangan mereka menengadah ke langit. Ada harapan yang diam-diam tumbuh bersama akar-akar pohon muda yang baru saja ditanam.

Di tanah Kubu Raya, semangat itu kini tertanam. Tidak hanya di tanah, tapi juga di hati mereka yang hadir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *