Gubernur Kalbar Minta Pemkab Kayong Utara Sinergi Tuntaskan Masalah IPM

Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Kayong Utara
KILASKALBAR – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi Kabupaten Kayong Utara. Terutama dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Ia menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa menjadi faktor kunci dalam memperbaiki kondisi tersebut.
“IPM kita kalau tidak salah, urutan ke-30 dari 38 provinsi sekarang. Kemudian tingkat pengangguran kita masih tinggi, tingkat kemiskinan kita juga masih tinggi di Kalbar,” kata Ria Norsan usai memimpin Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Kayong Utara di Balai Petitih, Kantor Gubenur Kalbar, Senin (3/3/2025).
Menurutnya, tanpa kerja sama yang erat antara berbagai tingkat pemerintahan, target peningkatan IPM dan penurunan angka pengangguran serta kemiskinan akan sulit dicapai.
Ia mengajak Bupati dan Wakil Bupati yang baru dilantik untuk bersinergi dengan pemerintah provinsi hingga ke tingkat desa agar dalam lima tahun ke depan terjadi perubahan signifikan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa IPM merupakan salah satu indikator utama keberhasilan suatu pemerintahan.
“Kalau IPM rendah, kemiskinan tinggi, pengangguran juga banyak, itu menunjukkan bahwa meskipun ekonomi tumbuh, dampaknya belum dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Norsan juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang ideal bukan sekadar kenaikan angka di atas kertas, melainkan harus berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Ekonomi bisa tumbuh 5,4 persen, tapi kalau kemiskinan masih tinggi dan pengangguran tidak turun, artinya pertumbuhan ekonomi itu tidak berkualitas,” katanya.
Ia berharap ke depan ada perubahan nyata dalam kebijakan pembangunan di Kalbar, dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
“Ekonomi yang baik adalah ketika ekonomi meningkat, pengangguran turun, kemiskinan turun, dan IPM naik,” tutupnya.