Pj Gubernur Kalbar Harisson: Inflasi Harus Dijaga untuk Stabilitas Daya Beli

KILASKALBAR – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menekankan pentingnya pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat dalam Rapat Koordinasi TPID se-Kalbar yang digelar di Ruang Data Analytic Room (DAR) Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (14/2/2025).
Harisson mengungkapkan bahwa inflasi year-on-year (y-on-y) Kalbar pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 105,57.
Kabupaten Kayong Utara mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,90 persen, sementara Kota Pontianak memiliki inflasi terendah sebesar 0,02 persen. Sebaliknya, Kabupaten Sintang mengalami deflasi 0,12 persen.
“Inflasi ini harus dijaga agar daya beli masyarakat tetap stabil. Jika harga melonjak terlalu tinggi, daya beli akan turun,” kata Harisson.
Ia juga mengingatkan bahwa keseimbangan harus dijaga, agar sektor produksi seperti pertanian dan peternakan tidak terdampak negatif. Jika harga terlalu rendah, petani dan peternak bisa mengalami kerugian.
“Kita harus memastikan agar baik konsumen maupun produsen mendapatkan manfaat dari pengendalian inflasi ini,” ujarnya.
Harisson berharap sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan stakeholder lainnya dapat terus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga dan keseimbangan ekonomi di Kalbar.