Pemprov Kalbar Luncurkan Program Penguatan Imunisasi PD3I, Fokus Tekan Penyakit Menular

KILASKALBAR – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, resmi meluncurkan Program Penguatan Imunisasi dan Surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di Ballroom Hotel Dangau, Kubu Raya, Kamis (12/6/2025).
Peluncuran program ini menjadi langkah serius Pemprov Kalbar dalam menekan penyebaran penyakit menular sekaligus meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak-anak.
“Pada hari ini kita mencanangkan secara resmi pelaksanaan penguatan program imunisasi PD3I di Kalimantan Barat. Ini langkah strategis. Imunisasi adalah benteng utama melindungi anak-anak dari penyakit yang bisa dicegah,” tegas Norsan dalam sambutannya.
Peluncuran dilakukan secara simbolis melalui penekanan tombol bersama antara Gubernur Kalbar, perwakilan Kementerian Kesehatan RI, Wakil Bupati Kubu Raya, Wakil Wali Kota Pontianak, dan perwakilan US CDC Country Indonesia. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama percepatan pelaksanaan imunisasi di Kalbar.
Norsan menyampaikan keprihatinan mendalam atas rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap di Kalbar.
Berdasarkan data terbaru, hanya 42,7 persen anak usia satu tahun di Kalbar yang sudah mendapatkan imunisasi lengkap, jauh menurun dibandingkan 74 persen pada tahun sebelumnya.
“Ini bukan angka biasa. Ini darurat. Kita harus bergerak cepat. Jangan sampai anak-anak kita tumbuh dengan beban penyakit seumur hidup karena lalai di masa awal kehidupannya,” ujar Norsan.
Selain capaian imunisasi yang rendah, Gubernur Norsan juga menyoroti maraknya hoaks terkait imunisasi yang menghambat program kesehatan masyarakat ini. Salah satu yang paling meresahkan adalah isu menyesatkan soal vaksin polio yang disebut-sebut menyebabkan kelumpuhan.
“Itu tidak benar. Justru imunisasi yang melindungi anak dari kelumpuhan. Kita harus lawan informasi menyesatkan ini bersama-sama,” tambahnya.
Norsan menegaskan bahwa program PD3I bukan acara simbolis tanpa tindak lanjut. Ia memastikan bahwa Pemprov Kalbar akan melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari perbaikan distribusi vaksin, penguatan edukasi masyarakat, hingga pelibatan semua pihak, termasuk TP PKK, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat.
“Program ini harus berhasil. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama. Kalau imunisasi gagal, masa depan generasi kita ikut terancam,” tutup Norsan.