Juni 27, 2025

Pemprov Kalbar Luncurkan Gerakan Zakat ASN: Potong Gaji, Tebar Berkah

WhatsApp-Image-2025-05-02-at-154526-2471911895

KILASKALBAR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat resmi meluncurkan Gerakan Zakat, Infak, dan Sedekah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Selasa, 27 Mei 2025.

Inisiatif ini digagas sebagai bagian dari upaya memperkuat solidaritas sosial dan pengentasan kemiskinan melalui mekanisme zakat yang terstruktur dan terorganisir.

Peluncuran yang digelar di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar ini dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, didampingi oleh Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kalbar, Uray Muhammad Amin, serta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah provinsi.

Dalam sambutannya, Ria Norsan menegaskan pentingnya zakat sebagai kewajiban agama sekaligus solusi sosial.

Ia menyerukan agar seluruh ASN Muslim menunaikan zakat profesi sebesar 2,5 persen dari gaji bulanan, yang akan dipotong secara otomatis melalui sistem penggajian.

“Zakat itu bukan pilihan, tapi kewajiban. Ini bagian dari rukun Islam yang ketiga. Bukan soal jumlah, tapi soal kepedulian,” ujar Norsan.

Mantan Bupati Mempawah itu turut membagikan pengalamannya saat pertama kali menginisiasi gerakan serupa di daerah yang pernah dipimpinnya.

Banyak ASN yang awalnya menolak, kata dia, namun belakangan merasakan langsung keberkahan dari zakat yang ditunaikan secara rutin.

“Dulu ada yang bilang gajinya kecil, nggak cukup. Tapi setelah ikut zakat, mereka datang sendiri bilang gajinya cukup sampai akhir bulan. Bahkan anak-anak jarang sakit, motornya juga nggak rewel. Itu namanya keberkahan,” ucapnya.

Ria Norsan memastikan bahwa mulai akhir Juni 2025, pemotongan zakat secara otomatis akan berlaku bagi seluruh ASN Muslim di lingkungan Pemprov Kalbar.

Bagi yang keberatan, disediakan mekanisme pernyataan tertulis. Namun ia berharap tidak banyak yang memilih mundur.

“Kita pakai doa ‘Allahumma Paksa’. Bukan paksaan dalam arti negatif, tapi dorongan iman agar kita ikhlas berbagi. Ini bukan sekadar rutinitas, ini ibadah,” tuturnya.

Kepala Baznas Kalbar, Uray Muhammad Amin, dalam laporannya mencatat bahwa sepanjang 2024, total penghimpunan zakat dan infak mencapai Rp2,89 miliar.

Donasi terbesar berasal dari UPZ Kementerian Agama Kalbar sebesar Rp162 juta, disusul oleh Baitul Maal Indonesia, Bank Kalbar, RSUD dr. Soedarso, dan Masjid Raya Mujahidin.

Uray menyambut baik dukungan Pemprov Kalbar dan berharap sistem pemotongan langsung ini dapat diterapkan secara menyeluruh pada Juni mendatang.

“Insya Allah, dengan sistem ini kita bisa bantu lebih banyak kaum dhuafa, anak yatim, dan warga miskin. Baznas akan menyalurkan dana secara transparan dan tepat sasaran,” ujarnya.

Gerakan zakat ASN ini menjadi bagian dari strategi penguatan ekonomi umat dan pendayagunaan zakat untuk pembangunan sosial.

Dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk program bantuan pendidikan, layanan kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Rangkaian acara diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman antara OPD Pemprov Kalbar dan PT Bank Kalbar sebagai dukungan terhadap program ini. Gubernur Ria Norsan turut menyaksikan penandatanganan tersebut secara langsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *