Jagung Kalbar Go Internasional, Norsan Siapkan Infrastruktur Ekspor

KILASKALBAR – Kalimantan Barat bersiap naik kelas dalam sektor pangan. Gubernur Kalbar, Ria Norsan, menegaskan bahwa daerahnya tak hanya bertekad kuat mencapai swasembada, tetapi juga siap menjadi provinsi pengekspor jagung ke negara-negara tetangga melalui Pelabuhan Internasional Kijing.
Pernyataan itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan di Graha Khatulistiwa, Polda Kalbar, Pontianak, Kamis (15/5/2025).
Dalam forum tersebut, Norsan menyerukan sinergi lintas sektor dan level pemerintahan untuk mewujudkan kemandirian pangan berkelanjutan.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal mencukupi kebutuhan sendiri, tapi juga soal kemampuan kita untuk memberi manfaat ekonomi lebih luas bagi petani dan masyarakat,” ujarnya.
Kalbar telah mencatat surplus di hampir seluruh dari 12 komoditas strategis—ini menjadi dasar kuat untuk mendorong produksi komoditas ekspor, khususnya jagung.
Provinsi ini mencatat Indeks Ketahanan Pangan (IKP) 2024 sebesar 73,49, yang termasuk kategori “Baik dan Tahan Pangan”. Namun, Kalbar masih berada di peringkat ke-23 dari 38 provinsi. “Kita butuh lompatan, bukan langkah kecil,” tegas Norsan.
Langkah nyata dilakukan di Kabupaten Bengkayang dengan pembukaan lahan produktif di Sanggau Ledo, dan penanaman jagung serentak sejak Januari 2025. Pemerintah menargetkan luas tanam jagung mencapai 191.837 hektare tahun ini.
Tak hanya dari sisi produksi, Norsan mendorong penguatan kelembagaan ekonomi di desa.
Salah satu upaya nyata adalah pembentukan Koperasi Merah Putih, yang ditargetkan menyerap hasil pertanian rakyat sekaligus menyediakan pembiayaan hingga Rp5 miliar per desa.
“Koperasi ini adalah alat kita untuk membangun kemandirian desa. Petani tak boleh hanya jadi produsen, mereka harus jadi aktor utama ekonomi lokal,” ungkapnya.
Koperasi tersebut direncanakan akan diluncurkan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Juli 2025.