Gubernur Norsan Tegas Perangi Stunting dan Imunisasi Rendah

KILASKALBAR – Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan komitmennya dalam menekan angka stunting dan meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak. Hal ini disampaikan langsung dalam kegiatan Pencanangan Penguatan Program Imunisasi Berdampak Strategis di Kalbar yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Dangau, Kubu Raya, Kamis, 12 Juni 2025.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Prima, Direktur Industri Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah hadir di Pontianak,” kata Norsan.
Norsan menyoroti seriusnya permasalahan stunting yang kini mengalami peningkatan cukup tajam. Ia menyampaikan bahwa angka stunting Kalbar saat ini mencapai 27,8 persen, naik dari angka sebelumnya yang berada di kisaran 22,7 perse . Padahal, target nasional adalah menurunkan stunting hingga 17 persen.
“Kalau anak-anak terkena stunting, itu menjadi beban seumur hidup. Mereka tidak bisa berkembang secara maksimal, berbeda dengan COVID-19 yang sekali sembuh atau meninggal, selesai. Tapi stunting adalah beban jangka panjang,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rendahnya capaian imunisasi dasar lengkap di Kalbar. Pada tahun 2023, hanya 74,9 persen anak usia satu tahun yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap, dan pada tahun 2024 (data per November) menurun drastis menjadi 42,7 persen.
“Cakupan imunisasi dasar lengkap kita belum mencapai target nasional 80 persen. Ini dipengaruhi oleh berbagai tantangan, mulai dari distribusi vaksin, pemahaman masyarakat, izin keluarga, sampai informasi yang keliru dan menyesatkan,” tambahnya.
Norsan juga menyoroti peran penting media dalam membentuk persepsi masyarakat. Ia mengkritisi isu-isu menyesatkan yang beredar, seperti anggapan bahwa imunisasi polio bisa menyebabkan kelumpuhan. Menurutnya, justru imunisasi lah yang melindungi anak-anak dari berbagai penyakit serius, seperti polio, campak, dan cacat bawaan lainnya.
“Kita ini sudah punya 14 jenis imunisasi. Kalau dari awal anak tidak diimunisasi, bagaimana dia mau tumbuh sehat? Program makan bergizi gratis pun tidak akan berdampak kalau anak-anaknya sudah tidak sehat dari awal,” tutupnya.
Norsan mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk kembali bersatu meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya imunisasi demi masa depan generasi Kalbar yang lebih sehat dan tangguh.