Gubernur Norsan Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Lewat Parade Baju Adat Kreasi
PONTIANAK – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-80, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengajak seluruh generasi muda untuk terus melestarikan adat dan budaya daerah. Ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan Lomba Parade Baju Adat Kreasi dan Karnaval, yang digelar pada Minggu (10/8/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT RI ke-80 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar (Disdikbud). Start dimulai dari Kantor Gubernur Kalbar dan berakhir di Museum Kalimantan Barat, di mana masyarakat juga turut menyaksikan parade yang bertepatan dengan kegiatan Car Free Day.
“Saya lihat ini adalah gemilang 2025, diinisiasi oleh Dikbud Kalbar dengan tujuan menanamkan rasa kebangsaan kepada anak cucu kita dengan menampilkan budaya yang beragam,” ujar Gubernur Ria Norsan.
Ia menambahkan, keberagaman kostum yang ditampilkan para peserta menggambarkan kekayaan budaya yang dimiliki Kalimantan Barat. “Kostum yang ditampilkan tadi unik-unik, sangat mencerminkan berbagai macam kekayaan budaya Kalimantan Barat. Meski beragam, kita tetap satu, Bhinneka Tunggal Ika,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Rita Hastarita, menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Tahun ini, jumlah peserta mencapai sekitar 2.000 orang, sama seperti tahun sebelumnya.
“Hal ini menunjukkan semangat masyarakat untuk menjaga dan memperkenalkan budaya lokal tetap tinggi. Bahkan pagi ini museum dan kawasan Car Free Day sangat ramai oleh masyarakat yang menyaksikan,” kata Rita.
Rita juga menambahkan bahwa kegiatan parade ini telah menjadi agenda tahunan dan memasuki tahun ketiganya. “Ini merupakan karnaval tahun ketiga kita, dan dapat dilihat juga kalau masyarakat pagi ini ramai sekali yang ikut menyaksikan di museum ini,” tutupnya.
Kegiatan Lomba Parade Baju Adat Kreasi dan Karnaval ini diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari paguyuban, sekolah-sekolah, komunitas seni, hingga sanggar budaya dari berbagai kabupaten/kota seperti Pontianak, Mempawah, dan daerah lainnya di Kalimantan Barat.
